Sunday, June 16, 2013

HAKIMTEA™.com » I'm INDONESIA BLOGGER and I proud of it! «

HAKIMTEA™.com » I'm INDONESIA BLOGGER and I proud of it! «

Link to Hakimtea.com

Belajar dari Pak Ajas Sang Penjual Mainan

Posted: 16 Jun 2013 11:04 AM PDT

Hakimtea.com| Minggu pagi yang cerah ini saya mendatangi acara pelepasan siswa-siswi taman kanak-kanak (TK) Purnama Arum di kab. Bandung tepatnya di jalan Sukamenak. Selain acara pelepasan siswa-siswinya yang kemudian akan melanjutkan ke jenjang sekolah dasar, TK formal yang dikepalai oleh ibu Drs. Hj. Yayah Hasyim ini mengadakan acara-acara unggulan yang pastinya membuat masing-masing orangtua akan merasa bangga bahwa anaknya sudah berani tampil diatas panggung, baik menyanyi, membacakan puisi, menari, melafalkan hafalan do’a-do’a ringan dan lainnya.

Namun yang menarik perhatian saya bukan saja acara yang sedang berlangsung, namun pada sosok tua yang menjajakan mainan di sudut gerbang sekolah TK tersebut menjauh dari stand bazzar yang ada, meski demikian pedagang ini tetap mematuhi aturan dengan membayar retribusi kegiatan bazzar.

pak Ajas - Penjual Mainan Anak

IMG-20130616-00874 IMG-20130616-00875 IMG-20130616-00861 IMG-20130616-00865

Namanya pak Ajas, lelaki usia 65 tahun ini tinggal di daerah Margahayu Kopo – Bandung, hampir separuh usianya dilalui dengan berjualan mainan anak-anak dari satu acara ke acara lainnya di kota Bandung ini. Begitupun dalam keseharian mencari nafkah dengan menggantungkan hidup berjualan mainan tersebut di depan rumah makan Laksana-Ampera Soekarno-Hatta guna menghidupi keluarganya.

Kepada saya pak Ajas menceritakan suka-duka berjualan mainan disetiap acara dan tempat yang berbeda. Termasuk menceritakan modal pembelian mainan tersebut dan tempat-tempat grosir mainan. Biasanya seorang pedagang akan merahasiakan modal dan tempat belanjanya tapi berbeda dengan pak Ajas, sosok yang terbuka, tidak pelit untuk berbagi.

“Kalau ada acara-acara seperti ini hasilnya cukup lumayan pak” ungkapnya pada saya, “bisa dapat 400ribu hingga 800ribu untung bersih dalam sehari.” sambungnya. Meski usianya jauh setengah dari usia saya tapi beliau tetap memanggil saya dengan awalan Bapak.

“Kalau bapak punya banyak sodara yang nganggur namun jujur dan ada modal gede saya tunjukkan tempat-tempat grosir mainannya.” demikian kata pa Ajas sambil menceritakan grosir-grosir mainan yang ada di kota Bandung dan jika ingin untung lebih besar bisa langsung belanja di Jakarta selisih harga perlusinnya cukup lumayan daripada grosir mainan di Bandung.

Semangat pak Ajas berjualan memang tinggi mengalahkan anak-anak muda sekarang yang sebagian besar hanya ingin bekerja mengabdi di perusahaan-peruhaan atau pabrik-pabrik dengan gaji UMR. Padahal jika mereka tahu hasil yang didapat pak Ajas setiap bulannya mungkin bisa jadi 3-5x lipat gaji UMR pabrik.

Dimana ada kemauan pasti ada jalan, Allah SWT sang pemberi rizki sesuai dengan tingkat usaha dan upaya kita.

Mari kita belajar dari semangat pak Ajas sang penjual mainan. :)

0 comments: